Wednesday, February 07, 2007

Banjir Lagi... Banjir Lagi


Banjir lagi... Banjir lagi...
Susah memang, kalo mau dibahas mengenai hal yang satu ini. Bencana alam memang ada macam2, tetapi secara garis besar ada 2 macam bencana alam, yang predictable (mengikut trend) dan ada juga yang unpredictable (tidak mengikuti trend).

Bencana yang predictable bisa disebabkan karena memang kondisi geografis keadaan wilayah yang bersangkutan, misalnya Jepang di daerah perpotongan lempeng sehingga sering gempa atau Belanda yang letak negaranya dibawah ketinggian permukaan laut sehingga rawan bencana alam. Bencana alam unpredictable biasanya tidak terjadi mengikuti trend, tetapi terjadi sewaktu2 saja karena suatu pengaruh alam dalam jangka waktu tertentu saja. Misalnya gunung meletus, tsunami, angin taifun, dkk...

Harus diakui nasib Indonesia yang akhir2 ini agak "apes" dengan yang namanya bencana alam. Tsunami, gempa bumi, tanah longsor, dll. Tapi bagaimana dengan banjir ini? Tiap tahun setiap musim hujan pasti terjadi banjir... Sampai2 untuk banjir tahun ini kerugian diperkirakan sampai Rp 4.1 Triliun (sumber).Apakah pemerintah atau para2 cendikiawan tidak memikirkan cara penanggulangannya? Tidak tentu saja... konsep ideal penanggulangan banjir ini pasti sudah dibahas sejak jaman dodol, sebagaimana yang dilakukan Jepang dan Belanda terhadap constraint2 geografis yang dimilikinya....

Tetapi harus diakui penerapan konsep ideal dan prakteknya mungkin 1000x lebih susah... Perlu dukungan dari banyak pihak, kesadaran masyarakat dan lain sebagainya.. Para cendekiawan boleh saja membuat suatu konsep, tapi tentu saja elemen2 lainnya harus membantu. Dengan kondusifitas Indonesia yang sekarang ini agak susah memang.. Kita harus toleransi kepada semua lapisan masyarakat agar suatu teori yang ideal bisa berjalan secara mulus

Mungkin para cendikiawan lulusan Teknik Lingkungan (environmental engineer) dan Teknik Planolagi lebih banyak menekankan pengarahan ke bidang Engineering & Society sehingga masalah idealisme seperti di atas bisa terselesaikan

No comments: